Ngabuburit Ke Museum di Tengah Kebun
Museum DiTengah Kebun |
'Lorong Waktu' masuk Museum |
Oke, sekarang kita bahas serunya ngabuburit ke Museum di Tengah Kebun, pertama memasuki gerbang kita seolah berada dilorong waktu karena jarak antara lorong pintu masuk ke pintu utama bangunan lumayan panjang, lalu setelah melewati lorong waktu terlihat tampak depan bangunan asri yang sekilas mirip pendopo (dilihat dari bentuk gentengnya) dengan ciri khas bangunan Jawa, yak arena sebagian besar koleksi berasal dari Jawa dengan kloleksi tokoh-tokoh pewayangan, bangunan ini didirikan sekitar tahun 1966 dengan bahan material bekas, seperti bata merah bekas bangunan VOC, engsel pintu bekas penjara wanita.
Halaman Pintu Masuk Museum Ditengah Kebun |
Pemilik bangunan Museum di Tengah Kebun ini bernama Sjahrial Djalil, lahan seluas 4200 m disulap menjadi bangunan dengan dikelilingi kebun yang rindang dengan hamparan rumput hijau yang menyejukkan mata. Jujur pertama kali saya datang ke Museum ini sangat tertarik dengan rindangnya hijau pepohonan yang mengitari area bangunan ini, yang menurut guide yang masih keponokan dari yang empunya museum, taman ini lebih awal menerapkan biopori dengan hanya dikerjakan oleh dua orang pekerja kebun saja dengan alas an tidak ingin berbeda-beda dalam cara pengerjaannya.
Engsel Pintu Ruang Museum |
Bata Merah | Awal Abad ke 16 |
Museum ini memiliki lebih dari 5000 buah koleksi dari 62 Negara dan 21 Provinsi, usia koleksi yang ada di museum ini sangat sangat tua, ada yang berjuta-juta tahun bahkan ada yang dimulai dari abad 1, wouw luarrr biasa bukan? Penataan ruang museum yang memang seperti rumah biasa ini sangat tertata apik dan tidak hanya dipajang begitu saja, tetapi dipergunakan juga sesuai fungsinya. Menurut Pak Sjahrial sang pemilik museum ini, beliau mengumpulkan koleksi selama lebih dari empat puluh tahun dengan sumber dana pribadi.
Buah Delima | koleksi Museum di Tengah Kebun |
Koleksi Arca Dewi Sri |
Perawatan yang dilakukan setiap hari membuat koleksi museum ini cukup terawat, dimulai dari memasuki pintu utama, para pengunjung disediakan alas kaki (sandal) khusus yang tujuannya mungkin agar museum ini tetap bersih. Memulai tour sekitar pukul 12.30 hingga selesai sekitar pukul 14.30 membuat kaki ini lelah dan kurang berenergi, mungkin karena efek puasa hingga saya agak tidak sedikit konsen ketika guide sedang memberi penjelasan tentang koleksi yang berada pada setiap sudut ruangan.
Ruang Tengah | Museum di Tengah Kebun |
Bagaimana tidak lelah, museum ini memiliki tujuh belas ruangan tempat penyimpanan koleksi bersejarah.Hmm saya jadi kagum sama Pak Sjahrial, beliau begitu sangat mencintai sejarah terbukti dengan mendirikan Museum di Tengah Kebun dengan dana pribadinya serta membebaskan biaya masuk bagi pengunjung, asalkan konfirmasi dulu ke pihak setempat karena pengunjung sangat dibatasi mengingat museum ini berbeda dengan museum lainnya karena masih ditempati oleh pemiliknya.
Piala Penghargaan |
Berbagai penghargaan telah diraih oleh Museum di Tengah Kebun ini dan beberapa kali masuk ditayangan televisi serta semua koleksi ada sertifikasi dari Dinas Pariwisata. Senang rasanya ngabuburit ke Museum di Tengah Kebun ini, rasanya tidak cukup seharian menelaah koleksi bersejarah yang terpampang di setiap sudut ruangan.
Ruang Makan | Museum di Tengah Kebun |
Ruang Majapahit | Museum di Tengah Kebun |
Sejarah merupakan cikal bakal terbentuknya kehidupan yang harus kita jaga dan lestarikan keberadaannya agar bisa diperkenalkan kepada anak cucu kita kelak agar warisan budaya tidak lekang dimakan waktu dan tidak tergerus oleh arus modernisasi dimana sebagian besar dari kita enggan untuk mengenal sejarah dan malas untuk berkunjung ke museum.
Museum di Tengah Kebun |
Arca Ganesa | Museum Ditengah Kebun |
Padahal berkunjung ke museum merupakan sesuatu yang mengasyikan menurut saya, berwisata sambil edukasi itulah Museum, sebagai pembelajaran buat kita betapa begitu mahalnya sebuah sejarah yang tidak terukur dengan nilai materi. Terimakasih Pak Sjahrial yang telah memberi kami kesempatan untuk mengenal sejarah lewat koleksi yang Bapak kumpulkan di Museum di Tengah Kebun ini, semoga keberadaan museum ini tetap lestari, terawatt serta terjaga keberadaannya sampai kapanpun. ***
keren keren ya Ren, koleksinya.. dateng lagi mau ya?
BalasHapusIya mba, keren sanget :)
BalasHapushahaha itu yang di ruang majapahit muka mukanya ngga ada yang tenang mbaa qiqiqi
BalasHapusIihh..keren euy....gambarnya juga bagus,..aku jd pengen kesana, mbak...
BalasHapusmak, fotonya keren-keren..
BalasHapusSenang bisa ikut jadi bagian dari kunjungan ini. :)