Mutiara Yang Hilang
Maraknya reunian kini sedang menjadi trend dimana para Facebookers ramai-ramai selalu memposting foto-foto reuni. Kalau saya pribadi sih senang mengadakan reuni udah dari dulu, dengan teman SD atau teman SMA, kalau teman SMP loss kontak.
Meskipun saya orangnya tergolong mempunyai kepribadian tipe introvert, tapi terkadang kumpul bersama teman itu selalu bikin kangen, jarang ketemu sekalinya ketemu menjadi best moments yang bisa refresh otak dari rutinitas sehari-hari.
Cerita saya tentang reuni selalu membekas dalam hati, apalagi jenis reuni ini tergolong langka karena kebanyakan orang hanya reuni dengan teman SMA atau teman kuliah, nah kalau saya teman SD, unik kan ya dimana orang kebanyakan sudah lama jadi tidak ingat dengan teman-teman SD atau dengan alasan pindah domisili dan sebagainya.
Beberapa hari lalu, betapa kaget tiba-tiba saya sudah bergabung dengan grup what's up teman SD, yang tadinya hanya komunikasi dengan beberapa teman terdekat sekarang sudah lumayan menemukan banyak anggota baru. Meskipun belum mencapai 50% karena sangat sulit mencari data teman-teman karena sebagian besar pindah domisili, ada pun FB namun jadi kendala juga karena nama pena sering kali tidak sesuai dengan nama asli nya.
Ada tim yang selalu gencar mencari info lewat FB, kami nama kan tim survey haha. Entahlah menemukan mereka seperti menemukan sesuatu yang hilang, setiap hari ada saja yang bikin ngakak terpingkal-pingkal kalau ingat kejadian jaman dulu. Entah itu bahas kelakuan, jajanan yang aneh dan banyak lagi topik yang selalu menjadi bahan perbincangan yang menarik.
Namun tidak semua orang sama senang dengan sesuatu hal, seperti misalnya hanya silent rider, Nyamber sesekali dan timbul tenggelam, ada yang rajin menyapa tiap pagi,siang,sore bahkan tidak pernah absen dengan alasan takut grup nya bubar karena dibuat dengan susah payah karena mencari data seseorang tidak mudah karena kebanyakan yang memakai nama pena.
Pernah suatu waktu teman saya curhat tentang reuni, alasan dia tidak pernah hadir di reuni karena merasa minder melihat teman-teman yang sudah sukses, lalu saya menjelaskan kalau pikiran seperti itu salah, niatkan dalam hati kalau tujuan reuni hanya ingin menyambung tali silaturahim, selalu bersyukur karena sudah diberi kesehatan karena sehat itu mahal dan merupakan harta tak ternilai, lalu saya menambahkan lagi gimana gak maju kalau silaturahim saja tidak mau sedangkan silaturahim itu membuka jalan rezeki.
Karena pengalaman saya manfaat silaturahim itu benar terasa, selalu ada saja pembuka rezeki. Hhhhhh....lagi-lagi klo d ksh sedikit pencerahan iya iya saja tapi prakteknya tidak semudah teori. Namun bukan berarti keadaan saya oke oke saja di grup, tentangan hati nurani selalu ada, misalnya yang menurut saya tidak perlu share/dibicarakan di grup, mereka asyik ngobrol tanpa mengindahkan penghuni grup lain, tapi yang namanya manusia sudah pasti berbeda-beda sifat dan pendapatnya, kita tidak bisa egois ingin seperti yang kita mau.
So positif thinking, lakukan saja yang menurut kita baik. Saya yakin terkadang sifat seseorang suka menipu, di dunia nyata diam tapi kalau di dunia Maya merepet atau bahkan sebaliknya. Masuk grup wa atau tidak yang penting hubungan baik harus tetap terjaga ya terlebih kalau ketemu di jalan atau dimana gitu jangan sungkan tegur sapa jangan takut dibilang SKSD (sok kenal sok dekat) karena nanti dibilang sombong loh, kecuali orangnya belagu atau sombong males juga sih saya haha.
Btw aku seneng banget nemu dipertemukan dengan grup wa teman SD yang Suka aku kangenin dan selalu nempel dalam memory saya, 6 tahun dalam kebersamaan, semua teman sekelas saya masih ingat nama dan karakter serta kebiasaannya (hebat kan memory saya haha) soalnya mayoritas teman SD sudah pada lupa tuh mesti dikorek-korek dulu baru ingat itupun tidak seratus persen hihi. Kehadiran grup wa temen SD ini kadang jadi obat ketika saya lagi moody, ada saja celotehannya yang bikin rahang pegel karena nahan tawa tapi pernah juga sih bikin bete gitu yah namanya juga pertemanan ya tidak seru kalau tidak ada gesekan haha. Pokoknya jadi berwarna deh nambah teman berasa jadi nambah saudara. Kali ini seperti menemukan mutiara yang hilang, semoga pertemanan kita tak lekang oleh waktu. Miss U All.
Meskipun saya orangnya tergolong mempunyai kepribadian tipe introvert, tapi terkadang kumpul bersama teman itu selalu bikin kangen, jarang ketemu sekalinya ketemu menjadi best moments yang bisa refresh otak dari rutinitas sehari-hari.
Cerita saya tentang reuni selalu membekas dalam hati, apalagi jenis reuni ini tergolong langka karena kebanyakan orang hanya reuni dengan teman SMA atau teman kuliah, nah kalau saya teman SD, unik kan ya dimana orang kebanyakan sudah lama jadi tidak ingat dengan teman-teman SD atau dengan alasan pindah domisili dan sebagainya.
Beberapa hari lalu, betapa kaget tiba-tiba saya sudah bergabung dengan grup what's up teman SD, yang tadinya hanya komunikasi dengan beberapa teman terdekat sekarang sudah lumayan menemukan banyak anggota baru. Meskipun belum mencapai 50% karena sangat sulit mencari data teman-teman karena sebagian besar pindah domisili, ada pun FB namun jadi kendala juga karena nama pena sering kali tidak sesuai dengan nama asli nya.
Ada tim yang selalu gencar mencari info lewat FB, kami nama kan tim survey haha. Entahlah menemukan mereka seperti menemukan sesuatu yang hilang, setiap hari ada saja yang bikin ngakak terpingkal-pingkal kalau ingat kejadian jaman dulu. Entah itu bahas kelakuan, jajanan yang aneh dan banyak lagi topik yang selalu menjadi bahan perbincangan yang menarik.
Namun tidak semua orang sama senang dengan sesuatu hal, seperti misalnya hanya silent rider, Nyamber sesekali dan timbul tenggelam, ada yang rajin menyapa tiap pagi,siang,sore bahkan tidak pernah absen dengan alasan takut grup nya bubar karena dibuat dengan susah payah karena mencari data seseorang tidak mudah karena kebanyakan yang memakai nama pena.
Pernah suatu waktu teman saya curhat tentang reuni, alasan dia tidak pernah hadir di reuni karena merasa minder melihat teman-teman yang sudah sukses, lalu saya menjelaskan kalau pikiran seperti itu salah, niatkan dalam hati kalau tujuan reuni hanya ingin menyambung tali silaturahim, selalu bersyukur karena sudah diberi kesehatan karena sehat itu mahal dan merupakan harta tak ternilai, lalu saya menambahkan lagi gimana gak maju kalau silaturahim saja tidak mau sedangkan silaturahim itu membuka jalan rezeki.
Karena pengalaman saya manfaat silaturahim itu benar terasa, selalu ada saja pembuka rezeki. Hhhhhh....lagi-lagi klo d ksh sedikit pencerahan iya iya saja tapi prakteknya tidak semudah teori. Namun bukan berarti keadaan saya oke oke saja di grup, tentangan hati nurani selalu ada, misalnya yang menurut saya tidak perlu share/dibicarakan di grup, mereka asyik ngobrol tanpa mengindahkan penghuni grup lain, tapi yang namanya manusia sudah pasti berbeda-beda sifat dan pendapatnya, kita tidak bisa egois ingin seperti yang kita mau.
So positif thinking, lakukan saja yang menurut kita baik. Saya yakin terkadang sifat seseorang suka menipu, di dunia nyata diam tapi kalau di dunia Maya merepet atau bahkan sebaliknya. Masuk grup wa atau tidak yang penting hubungan baik harus tetap terjaga ya terlebih kalau ketemu di jalan atau dimana gitu jangan sungkan tegur sapa jangan takut dibilang SKSD (sok kenal sok dekat) karena nanti dibilang sombong loh, kecuali orangnya belagu atau sombong males juga sih saya haha.
Btw aku seneng banget nemu dipertemukan dengan grup wa teman SD yang Suka aku kangenin dan selalu nempel dalam memory saya, 6 tahun dalam kebersamaan, semua teman sekelas saya masih ingat nama dan karakter serta kebiasaannya (hebat kan memory saya haha) soalnya mayoritas teman SD sudah pada lupa tuh mesti dikorek-korek dulu baru ingat itupun tidak seratus persen hihi. Kehadiran grup wa temen SD ini kadang jadi obat ketika saya lagi moody, ada saja celotehannya yang bikin rahang pegel karena nahan tawa tapi pernah juga sih bikin bete gitu yah namanya juga pertemanan ya tidak seru kalau tidak ada gesekan haha. Pokoknya jadi berwarna deh nambah teman berasa jadi nambah saudara. Kali ini seperti menemukan mutiara yang hilang, semoga pertemanan kita tak lekang oleh waktu. Miss U All.
Wah pastinya seru ya mbak, sudah pada keluarga semua��
BalasHapus