Hindari Korupsi Mulai dari Hal Terkecil
Apa yang terlintas dalam pikiran kita jika mendengar kata KORUPSI ?? pasti kita akan geram jika mengingat berita-berita di televisi tentang orang yang pernah atau tengah disandung oleh permasalahan dengan tuduhan korupsi. Menurut saya korupsi tidak hanya terjadi sama pejabat atau pegawai negeri saja, namun saya yakin setiap manusia pernah melakukan yang namanya korupsi.
Meskipun dengan jumlah yang sedikit tetap saja namanya korupsi, misalnya para istri atau suami yang menyembunyikan uangnya tanpa sepengetahuan suami atau istri tersebut, menyelewengkan dana kepada yang bukan haknya, dan sebagainya. Sebagai orang yang beragama tentu kita harus menyadari bahwa korupsi dan praktek suap sangat dilarang oleh agama.
Karena uang yang kita dapatkan bukan dari hasil jerih payah kita yang halal, tentu kita tahu kan akibat dari uang yang tidak halal tersebut, pastinya tidak akan berkah dan tidak tenang hidupnya. Ingat “ Sepandai-pandainya Tupai Melompat Namun Akhirnya Akan Jatuh Juga “, kelicikan dan kecurangan apapun suatu saat akan terbongkar juga.
Tapi saya heran dengan para pelaku koruptor, mereka itu pintar tapi koq otaknya tidak muter ya?? Uang yang mereka makan hasil dari yang bukan haknya, kita sebagai masyarakat yang patuh dan taat membayar pajak, ternyata dipergunakan untuk kepentingan pribadi. Apa mereka terlalu pintar sehingga kita bisa lengah dengan kelakuannya.
Mungkin kita juga terkadang tidak sadar kalau kita juga pernah melakukan hal-hal kecil yang kita anggap sepele seperti halnya menerima uang yang kita tidak tahu dari mana sumbernya atau yang sering kita sebut dengan istlah suap menyuap. Kenyataannya saya sering menemukan kejadian praktek suap. Berpengalaman sebagai pegawai tidak tetap di salah satu Sekolah favorit dan unggulan dimana tempat ini tempat yang basah bagi mereka yang mata duitan karena mayoritas orang tua mereka kelas menengah atas.
Sekolah favorit yang banyak diminati oleh siswa berprestasi otomatis tidak mudah untuk lolos menjadi siswa di sekolah tersebut, dengan persyaratan nilai rata-rata mencukupi standar yang telah ditentukan. Namun jika anaknya tersebut tidak bisa memenuhi persyaratan tersebut tetapi orang tuanya bersikeras ingin anaknya masuk di sekolah tersebut, akhirnya jalan keluarnya praktek suap menyuap solusinya. Dengan hal ini kita juga secara langsung mengajarkan anak kita tentang korupsi, tujuannya baik untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang baik tapi kenyataannya kita sendiri mencontoh yang tidak baik.
Pernah saya baca buku juga pengalaman dari Okky Setiana Dewi aktris dan penulis buku Best Seller Cahaya diatas Cahaya, ketika Okky hijrah ke Jakarta dan mulai mendaftar untuk melanjutkan sekolah, dengan susah payah datang bersama Ibunda tercintanya, namun setibanya di sekolah Okky ditolak dan ujung-ujungnya menawarkan perdamaian UUD ( ujung-ujunya duit ), dengan ketegasan Okky dia berkata terima kasih semoga perkataan bapak tidak tercium oleh wartawan, sontak si Bapak tersebut kaget mendengar perkataan Okky dan Bapak itu memanggil kembali Okky dan Ibunya dengan muka terlihat malu, lalu Okky dan ibundanya pun berlalu dengan mengucapkan terima kasih Pak masih banyak sekolah lain.
Cukup prihatin bukan dengan kejadian tersebut, dimana sebuah lembaga pendidikan yang seharusnya mengajarkan hal yang baik namun praktek suap menyuap masih berlaku dan saya yakin tidak semua sekolah memberlakukan praktek suap menyuap. Harapan saya bagi para pembaca artikel ini semoga kita bisa memahami begitu banyaknya orang yang menderita karena akibat dari ulah koruptor.
Masih banyak lagi kejadian yang korupsi dan praktek suap menyuap dikalangan pejabat, saya jadi bermimpi jika saya menjadi ketua KPK meski tidak mudah dan banyak resiko yang dihadapi tetapi demi kemanusiaan dan kepedulian kita terhadap Negara saya akan melakukan tinjauan ke sekolah-sekolah, instasi pemerintah, dan pejabat-pejabat.
Dengan memulai memberantas dari koruptor terbesar, karena dengan kena nya koruptor terbesar ini mungkin akan merembet ke bawah dan ini mempermudah untuk menginvestigasi bagian bawahnya, karena kalau dari yang terkecil menurut saya itu akan susah dilacaknya karena kemungkinan dari yang kecil ini takut untuk mengungkapkan dan membongkar bagian atasnya.
Kedua, Memberi tindakan tegas supaya para koruptor jera misalnya di backlist dari semua perusahaan dan instasi pemerintah jika dia hendak mengajukan lamaran kerja lagi.
Ketiga, Membuat jaringan investigasi dan pengawasan dengan pengecekan berkala terhadap pejabat tinggi Negara untuk mengecek harta kekayaannya baik yang didalam maupun yang diluar negeri dengan menyesuaikan pendapatannya.
Keempat, mensosialisasikan dan menggencarkan tentang dampak buruknya dari korupsi entah itu ke sekolah-sekolah atau ke masyarakat luas, jika perlu diadakannya penyuluhan anti korupsi sebab akibat dan penanggulanagannya, karena korupsi bisa terjadi karena pengaruh dari lingkungan.
Kelima, mungkin ini agak sadis bila perlu hukuman mati yang tepat untyuk para koruptor, karena korupsi merupakan kejahatan terbesar yang mengakibatkan Negara menjadi miskin dan terus menanggung beban hutang kepada pihak asing akibat tambal sulam anggaran Negara.
Hindari korupsi mulai dari hal terkecil, karena jika kita sudh merasakan pasti akan terus ketagihan jika tidak di ketahui, jangan sampai menunggu sampai meledak sebisa mungkin hindari hal yang bisa merusak moral kita. Sekali nama kita tercemar akan susah untuk membersihkannya kembali, kejahatan apapun suatu saat pasti akan terungkap, karena yang diatas tidak pernah tidur.
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih sudah mampir ke blog saya, semoga berkesan dan bermanfaat dan jangan lupa boleh tinggalkan jejak dengan memberi komentar, Bye..