Kisah Laura & Marsha | Perbedaan Bukan Halangan Untuk Bersatu
Marsha & Laura |
Setiap orang pasti memiliki sahabat atau teman dekat, sahabat merupakan salah satu orang yang berperan penting dalam kehidupan kita setelah keluarga. Rasanya dunia akan hampa jika tidak memiliki seorang sahabat tempat untuk berkeluh kesah, berbagi kegembiraan dan selalu ada di samping kita ketika susah maupun senang. Sahabat adalah orang yang yang berani mengkritik kita dengan jujur, selalu mengingatkan jika salah satu ada yang salah, ikut gembira jika salah satunya sedang bahagia dan selalu siap mendengarkan dan memberi masukan ketika dimintai pendapat.
Namun tidak menutup kemungkinan dalam persahabatan pasti akan memiliki setiap karakteristik yang berbeda, sama halnya dengan pasangan hidup kita. Disinilah letak indahnya dari suatu persabatan, dimana kita bisa menghargai satu sama lain meskipun berbeda karakter dan pendapat, karena perbedaan itu pasti selalu ada dalam kehidupan kita. Jangankan sama sahabat, dengan keluarga atau pasangan pun pasti kita pernah atau sering mengalami salah faham dan kita sebagai makhluk yang bersosialisasi tentu harus bisa mengatasi dan mencari solusi agar perbedaan itu bisa jadi sejalan dengan apa yang kita harapkan, dan kita harus bisa membuktikan dalam setiap perbedaan pasti ada kesamaan maksud dan tujuan, ya mungkin caranya saja yang berbeda.
Dalam persahabatan juga tidak menjamin keterbukaan satu sama lain, pasti selalu ada batasan yang mungkin sahabat kita tidak perlu tahu semuanya dari kita. Perjalanan dalam persabatan juga tentu tidak akan pernah mulus seperti jalan tol, semua akan melewati proses dan perjalan yang berliku.
Seperti kisah film Laura & Marsha yang menceritakan tentang persahabatan dengan memiliki karakter yang berbeda, ketika mereka sedang berpetualang keliling Eropa dengan segala permasalahan dan perbedaan pendapat kerap mereka temui, mulai dari penerapan aturan yang dibuat oleh Laura (tokoh yang diperankan oleh Prisia Nasution, model dan aktris FTV yang memperoleh Piala Citra 2011 sebagai Pemeran Wanita Terbaik) yang memiliki sifat lebih strict tapi semua di iyakan saja oleh Marsha ( yang diperankan oleh Adinia Wirasti, pemeran Carmen dalam AADC, Pernah menggondol Penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik, FFI 2005 (Tentang Dia), Pasangan Terbaik IMA 2012 ( Jakarta Maghrib) dan Aktris Pemeran Pembantu Terpilih Maya 2012 (Arisan1 2).yang memiliki karakter santai dan meyakini bahwa semua orang di dunia ini baik.
Laura, Agen Travel |
Buku Travelling, Marsha |
Laura yang bekerja di agen travel sedangkan Marsha seorang penulis buku travelling yang punya cita-cita berkeliling Eropa. Semua seperti telah di atur seperti air bersambut gayung, dan kesempatan ini tidak dilewatkan begitu saja oleh Marsha yang kerap mengunjungi kantor Laura untuk mencari informasi discount untuk travelling, awalnya tidak pernah terbesit sedikitpun dalam benak Laura untuk berkeliling Eropa. Karena selain Laura sudah mempunyai putri semata wayang berusia 4 tahun, sosok Laura ini mempunyai tipikel orang yang selalu terencana dalam segala hal. Entah kenapa setelah Laura mengalami koma akibat kecelakaan tertabrak truk dan Marsha yang mengalami pengangkatan rahim keduanya memutuskan untuk pergi bersama berkeliling Eropa dengan tujuan yang berbeda tidak hanya sekedar untuk mewujudkan impian mereka sewaktu masih duduk di bangku SMA.
Tiba di Amsterdam, Belanda |
Dalam perjalan keliling Eropa menuju Amsterdam (Belanda), Bruhl (Jerman), Innsbruck (Austria), Verona dan Venice (Italy) Laura dan Marsha menjalani hari yang penuh dengan ketegangan dan perselisihan-perselisihan kecil. Dimulai dari Marsha yang langsung begitu percaya aja mengajak Finn untuk satu mobil berada dalam mobil sewaan mereka dan Laura sangat tidak setuju dengan cara Marsha sehingga Marsha pun tidak mempunyai pilihan dan menurunkan Finn begitu saja di tengah jalan. Laura sangat yakin bahwa mereka bisa melalui semua tanpa ada orang asing diantara mereka serta yakin dengan peta sebagai penunjuk jalan yang Laura punya.
Peta hanyalah sebuah gambar yang tidak bisa berbicara ketika kita tidak mengerti rute dan Laura pun mengalami kesulitan menentukan arah ketika hendak meminta pendapat Marsha, dengan entengnya Marsha selalu mengiyakan apa yang dibicirakan Laura, dengan nada santai Marsha menjawab "kan elu yang tahu jalan" dan yang tahu jalan sudah kamu usir tadi. Tetapi sikap Laura saat itu tetap tenang tanpa menjawab apapun dan di saat posisi sulit Marsha masih tetap santai dengan merekam keindahan hutan tempat mereka tersasar. Ketika Laura sedang mencari jalan tiba-tiba bertemu dengan segerombolan anak muda yang ingin mengganggu mereka hingga akhirnya mereka berlari ke tengah hutan dan terjebak pada sebuah gudang penyimpanan bir.
Perselisihan kecil mulai terjadi lagi, dimana Laura sangat mengutuk perjalanan mereka kala itu, semestinya saya tidak berada disini, seharusnya saya berada dirumah bersama Luna teriak Laura. Dan Marsha menurutku adalah sahabat yang pengertian, Marsha mampu mengerti perasaan sahabatnya dia mampu melumerkan keadaan tanpa sedikitpun terpancing emosi. Hingga mereka pun tertidur hingga pagi menjelang di sebuah gudang bir. Tanpa sepengetahuan Laura, Marsha sengaja menyembunyikan dompet dan passport Laura, tujuannya agar Laura enjoy menikmati hidup tanpa mempunyai apa-apa sebagai pegangan.
Perselihan terjadi lagi semenjak Marsha mengetahui bahwa ada tujuan Laura yang tidak di ketahui Marsha untuk mengunjungi Verona. Laura ingin menjumpai mantan suaminya yang selama 4 tahun meninggalkan Laura dan putri semata wayangnya. Perselisihan hebat terjadi karena Marsha menganggap Laura tidak terbuka sama dirinya, Marsha menganggap mantan suami Laura adalah laki-laki yang hanya ingin bersikap baik pada anak dan istri dengan selalu memberi hadiah secara tiba-tiba, dan pergi dengan tiba-tiba tanpa sebab. Disinilah mereka menemukan jati diri masing-masing dalam persabatan meraka, dimana apa yang mereka tuduhkan dan berpikir negatif satu sama lain bisa jadi terbuka dan menguak masalah sebenarnya.
Film garapan sutradara muda Dinna Jasanti lulusan dari University of Technology, Sydney pada tahun 2005 dengan gelar Bachelor of Arts ( Media Art & Production ). Beberapa film pendek pernah digarap dimana Dinna bertindak sebagai sutradara dan cinematographer dengan film pendek berjudul "Paper Cranes" berhasil mendapat penghargaan Bali International Film Festival Special Appreciation Award 2006 dan pada tahun 2007 Dinna memperoleh penghargaan Script Development Fun and Hubert Bals dalam Jakarta International Film Festival dalam film "Opa's Letters" sebagai produser dalam "Karma" (2008), "Under the Tree" (2008) and "The Land of Five Towers" (2011), "Laura dan Marsha" (2013) yang merupakan film debut pertamanya sebagai seorang sutradara.
Sutradara Dinna Jasanti & Produser Leni Lolang |
Film Marsha dan Laura ini turut diproduseri oleh Leni Lolang, wanita muda dengan segudang kreatifitas dengan bertahun-tahun menciptakan iklan TV dan sukses mendirikan dan memimpin Inno Maleo dalam kurun 5 tahun terakhir. Selain piawai dalam membuat iklan, Leni juga membuat beberapa film dan Laura & Marsha ini merupakan film ke-3 yang diproduksi stelah Jagad X-Code dan Ai Lap Yu Pul. House in Indonesia.
TENTANG INNO MALEO, Inno Maleo didirikan pada tahun 2005 dengan tujuan memimpin pasarnya di bidang kreatifitas dan dikenal sebagai figure dalam produksi komersial. Adalah sebuah prestasi dan kebanggan karena Inno Maleo telah mencapai hasil yang baik dan bertahan sampai sekarang. Inno Maleo tidak hanya membantu klien dengan kualitas professional, namun juga melayani sebagai konsultan yang menyediakan solusi terbaik untuk semua masalah sepanjang masa pra dan post produksi.
Film Laura & Marsha dengan soundtrack lagu bergaya Eropa dengan judul Summertime dan Ey Kawan ini membuat suasana film ini jadi indah, lagu ciptaan Diar dengan nama lengkap Antonius Mashdiarto yang terlahir di Jakarta pada tahun 1986, Diar memutuskan hijrah ke Jerman untuk melanjutkan kuliahnya di Economic School di Cologne. Kecintaannya terhadap musik sejak duduk di bangku SMP dengan aliran musik yang disukai seperti blues, funk, reggae, chanson, jazz, gipsy, psychedelic, pop, rock, dan lain-lain. Dan hasilnya Diar sudah memiliki album dengan 5 lagu yang akan terus dikembangkannya.
Sungguh karya anak muda yang luar biasa dan patut di acungkan jempol serta pantas untuk mendapat apresiasi dimana film ini sangat natural dan pesan moral bagi yang menontonnya sangat mengena. Seperti yang telah saya jelaskan pada paragraph pertama bahwa setiap individu pasti memiliki karakter yang berbeda. Mempertahankan sesuatu apa yang kita dapat (persahabatan) tentu akan lebih sulit dibanding pada saat kita mendapatkannya (bertemu), berganti-ganti teman dengan gampang melupakan teman lama atau pasangan bukanlah solusi terbaik, karena setiap orang pasti memiliki pandangan dan cara berpikir yang berbeda, disinilah letaknya indahnya persahabatan.
Setiap perselisihan jadikanlah sebagai bumbu dalam kehidupan yang harus kita lalui dengan segala perjuangan dan rintangan, karena jika kita semua sama dunia akan terasa datar dan monoton seperti sayur tanpa garam. Perbedaan itu indah, jadilah sahabat yang baik dan selalu menghargai perbedaan, itu yang disebut sahabat sejati. Begitu juga setiap kita dalam perjalanan pasti tidak akan semulus apa yang kita harapkan, perjalanan harusnya mempunyai planning sesuai dengan budget dan schedule kita, karena lalai atau ngaret dalam jadwal yang telah ditentukan bisa-bisa kita akan rugi waktu dan tenaga. Selalu mengerem keinginan kita untuk shopping atau menghindari hal-hal yang konsumtif supaya kita tidak khawatir dengan persediaan budget kita saat itu. Jangan seperti Marsha yang membeli cin-cin sehingga mengandalkan Laura untuk membayar penginapan.
Perjalanan dua sahabat wanita cantik ini memberi inspirasi, dimana satu sama sama lain bisa saling mewujudkan maksud dan tujuannya tanpa ada rasa egois satu sama lain. Meskipun kerap diwarnai dengan perselisihan namu mereka tetap bersama dan peduli satu sama lain, sehingga petualangan mereka berkeliling Eropa sangat begitu mengesankan.
NB : Bagi anda yang senang bersahabat, kudu dan wajib nonton film ini, selain bagus kita juga seakan ikut hanyut dalam cerita ini dan serasa berkeliling Eropa karena objek pengambilan gambar dengan terus berada dalam pemandangan Eropa yang indah, bersih dan tata kota yang rapih. Biar lebih seru lagi saksikan pada tanggal 30 Mei 2013 serentak di Bioskop . ***
Cerita yang seru, dan kedua profesi dalam cerita persahabat itu menjadi satu dalam kehiudpan ku. Spertinya aku harus nonton ini film. He,,,,x9
BalasHapusSukse selalu
Sala,
Hehe.. sepertinya pengalaman pribadi juga ya mas Indra? memang wajib untuk d tonton banyak makna yang kita bisa petik dari cerita ini, thx sdh mampir :)
BalasHapuskita harus sedikit berbeda untuk mencintai sahabat. Namun kita harus sama seperti mereka untuk menemani perasaannya
BalasHapusYup betul mas Imam, kita pasti mempunyai cara yang berbeda2 dalam menyikapi suatu permasalahan, tetapi pada dasarnya mempunyai tujuan dan maksud yang sama yang terkadang kita selalu salah dalam menyikapinya :)
BalasHapusWow, persahabatan memiliki sebuah jembatan yang memang kudu dilalui dengan hati-hati.
BalasHapusAda beda, ada tawa, ada kecewa...tapi itulah indahnya...
Sip, good info, tks ya
Salam
Astin
Sama2 mba Astin, thx udh mampir :)
BalasHapusKayaknya filmnya bagus ya teh..
BalasHapusbaca gini aja seru..
tunggu tayang ah.
wahhh artikelnya keren sis, semoga saya bisa menjadi sahabat yang baik bagi yang lain, thanks :)
BalasHapus