Peran Gizi Menentukan Kualitas Anak
Ilustrasi Balita by infogizi com |
Nutritalk di Hotel JW Marriott, Jakarta |
Pada hari Jum’at 20 Maret 2015 bertempat di Hotel JW Marriott Jakarta, saya berkesempatan menghadiri undangan #Nutritalk yang bertema "Sinergi Pengetahuan Lokal dan Keahlian Global bagi Perbaikan Gizi Anak Bangsa". Diskusi tentang pentingnya gizi untuk menentukan kualitas anak tentu sangat menarik untuk digali informasinya.
Diskusi yang menarik dan interaktif yang dihadiri oleh dua narasumber yang professional dalam pengetahuan seputar gizi yaitu Dr. Martine Alles, Direktur Developmental Physiologi & Nutrition Danone Nutricia Early Life Nutrition Belanda dan Prof. Dr.Ir.Hardiansyah, Guru Besar tetap Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dr. Martine Alles | Direktur Developmental Physiologi & Nutrition Danone Nutricia Early Life Nutrition |
Kehadiran Dr.Martine Alles tentu menambah pengetahuan saya seputar permasalahan gizi di negeri kincir angin ini, beliau memaparkan "Belanda mendokumentasikan perubahan pertumbuhan generasi yang positif sejak 1858, yang dicerminkan dari peningkatan rata-rata tinggi badan dari sekitar 163 cm pada awal abad Sembilan belas sampai dengan 184 cm padaakhir abad dua puluh. Khusus dalam 42 tahun sejak 1955 sampai 1997, Belanda mencatat peningkatan rata-rata tinggi badan hamper 10 cm pada anak, remaja, dan dewasa muda. Selain masalah kebersihan dan keluarga berencana , kontributor utama bagi perubahan pertumbuhan generasi yang positif ini adalah peningkatan gizi dan kesehatan anak".
Lalu Dr.Martine Alles menambahkan "Seribu hari pertama kehidupan adalah periode penting bagi pertumbuhan anak-anak, karena pada periode ini terjadi pertumbuhan fisik dan penambahan masa otak, serta pengembangan signifikan kemampuan kognitif, tulang, imunitas, system pencernaan, dan organ-organ metabolisme".
Prof. Dr.Ir.Hardiansyah | Guru Besar tetap Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia IPB |
Selanjutnya paparan oleh Prof. Dr.Ir.Hardiansyah, menurutnya masalah gizi di Indonesia juga masih memprihatikan, terlihat dari jumlah balita bertumbuh pendek (stunting) akibat kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi yang mencapai 37,2 persen atau 8,8 juta balita Indonesia pada 2013.
"Pemenuhan gizi seimbang terutama bagi calon ibu hamil, Bumil, Busui dan Balita terus diperlukan. Terutama difokuskan pada zat gizi yang masih defisiensi seperti protein, asam lemak esensial, zat besi, kalsium, yodium, zink (seng), Vitamin A, Vitamin D dan Asam Folat", tambah Prof Hardiansyah.
Namun melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 hingga 2019, Peningkatan kesehatan Ibu dan Anak serta perbaikan Gizi masyrakat telah ditetapkan sebagai dua dari sepuluh isu strategis nasional dan arah pembangunan kesehatan dalam lima tahun ke depan.
Sebelum acara Nutritalk di mulai bapak Arif Mujahidin selaku Head of Corporate Affairs Sarihusada, mengatakan, "Sebagai perusahaan yang didirikan enam puluh tahun lalu dengan misi memperbaiki gizi anak bangsa, Sarihusada terus berkomitmen untuk mendukung upaya perbaikan gizi yang dilakukan Pemerintah melalui peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi anak-anak".
Oleh karena itu asupan Gizi dan Nutrisi yang seimbang di awal Kehidupan dapat menentukan kualitas Anak di masa depannya. Masa depan anak adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua, memberikan yang terbaik untuk anak adalah harapan semua orang tua. Galilah informasi sebanyak mungkin tentang seputar gizi dan tumbuh kembang anak karena ilmu tidak aka nada habisnya, terimakasih Sarihusada yang sudah banyak memberi informasi khususnya buat para ibu.***
Sumber foto doc.pribadi
NUB keren, rutin adain edukasi gizi .....
BalasHapusPenting banget si, karena dari kecil udah mesti dipenuhi dengan gizi yang tepat
BalasHapusSalam,
Puput