Mempersiapkan Generasi Emas Dengan Modul 'Iya Boleh' Untuk Anak Unggul Indonesia
Masa golden age masa dimana anak senang bereksplor dan rasa keinginan tahuannya yang besar akan sesuatu hal yang baru dia lihat tak jarang membuat orang tua khawatir. Semua orang tua pasti sayang sama anaknya dan tentunya setiap orang tua beda cara penyampaiannya tapi tujuannya sama ingin melindungi anaknya.
Termasuk saya, pernah salah menerapkan pola asuh dengan pernah melarang si kecil untuk bereksplorasi dan dampaknya ya itu dia si kecil suka masih takut ketika dia ingin berekplorasi (takut kotor lah, takut dimarahin dan sebagainya) jadi sekarang dia harus berkata '' Bu ini boleh"? Hem kalau sudah seperti itu terkadang saya merasa kasihan juga seolah aktivitasnya dibatasi karena mau berekplor yang tidak membahayakan dan masih dalam pengawasan pun masih nanya dulu 'boleh gak', hiks dampaknya fatal juga ya padahal terkesan sepele.
Ini yang dinamakan salah menerapkan pola asuh, dari cara penyampaian kita harus hati-hati dan harus memahami si kecil. Alhamdulillah anak saya tumbuh kembang sesuai usianya meski hidup ditengah-tengah orang tua yang pekerjaannya menggunakan gawai tidak menutup kemungkinan anak juga jadi kenal dengan yang namanya gawai.
Kecanduan sih tidak karena saya tidak memperkenalkan games, hanya sebatas nonton Thomas karena dia suka dengan kereta. Kalau menurut saya sih tidak masalah anak menggunakan gawai selama itu tidak berlebihan karena apa pun juga kalau sifatnya berlebihan ya sudah pasti tidak baik.
Tidak melulu negatif koq, ada positifnya juga, dia jadi bisa bernyanyi dangan menghafal beberapa lagu, berhitung menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Karena sifatnya tidak kecanduan gawai, dia masih tetap semangat bermain dengan anak se usianya, bahkan ketika dia lagi pegang gawai terus dengar suara temannya, dia langsung menyimpan gawainya dan lebih memilih bermain bersama temannya.
Setuju dengan ungkapan "Didiklah anak sesuai dengan perkembangan zaman nya", jadi tidak bisa disamakan dengan zaman orang tua nya dulu, dengan catatan harus dalam pengawasan dan tidak berlebihan.
Launching Modul 'Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia |
Hadir di event Peluncuran Modul 'Iya Boleh' bertempat di Cilandak Town Square ( Citos ), saya bersama Blogger Perempuan turut hadir dan membuka wawasan tentang tumbuh kembang anak, hadir sebagai narasumber Lidya Sahertian, Brand Manager DANCOW Advanced Excelnutri, Drs. Hendra Jamal, M.Si, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia serta pakar nutrisi Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MP.Sc dan Ratih Ibrahim, Psikolog.
Tentunya kami yang hadir begitu antusias mendengar paparan yang diberikan para narasumber.
Foto Bareng Narasumber |
Kedua hal tersebut sangat berpengaruh agar anak dapat tumbuh menjadi anak unggul Indonesia. Sadar akan hal itu, Dancow Advanced Excelnutri+ yang telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1 Juta 'Iya Boleh' dari orang tua seluruh Indonesia dalam kurun waktu dua bulan, hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang tua yang memahami pentingnya dukungan terhadap eksplorasi dan sosialisasi si kecil.
Iya Boleh Camp |
Dukungan Dancow untuk memberi edukasi dan mendorong para orang tua Indonesia untuk berkata 'Iya Boleh' demi mendukung si kecil bebas bereksplorasi dan mengembangkan potensi mereka. Melanjutkan Gerakan '1 Juta Iya Boleh' yang diluncurkan Februari 2019 lalu, DANCOW Advanced Excelnutri+ meluncurkan modul 'Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia'.
Modul ini tersedia dan dapat diakses serta diunduh gratis melalui laman DANCOW Parenting Center. Hem, keren kan dari modul ini kita akan dapat banyak ilmu mulai dari panduan pola pengasuhan si kecil juga dilengkapi dengan tips-tips yang bisa kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang sudah saya sampaikan diatas, kita sebagai orang tua terkadang salah dalam cara pola asuh si kecil, banyak melarang ketika si kecil berekplorasi dan bernada kencang ketika si kecil berbuat salah, hal itu menurut psikolog tidak baik untuk perkembangan anak. Kalau dipikir-pikir ada benar nya juga sih, ketika anak banyak dilarang anak akan cenderung tidak percaya diri dan penuh dengan keraguan dan ketakutan.
Sekarang saya jadi tahu dengan banyak berkata 'Iya Boleh' kita telah mendukung dan mendorong si kecil untuk bereksplorasi dengan catatan sikecil :
- Siap (sesuai usia)
- Aman
- Pastinya orang tua terlibat (artinya orang tua harus turut serta dalam kegiatan si kecil tidak hanya mengawasi saja). Misal si kecil sedang bereksplor berkebun, kita tuntun sambil diberi pengarahan kalau menanam pohon kita wajib merawat dan menyiramnya dan masih banyak lagi keseharian yang bisa kita ekplor bersama si kecil.
Menanam dan Menyiram Pohon, Melatih Kepedulian |
Semoga ya dengan diluncurkannya modul ini ikut berperan dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045, diperkirakan dalam periode tahun 2020-2045, Indonesia akan mendapat bonus demografi dimana 70% penduduk Indonesia berusia produktif (15-64 tahun), sehingga pada tahun 2045 Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu dari tujuh kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Maka dari itu kita sebagai orang tua harus bisa mempersiapkan anak-anak dengan berbagai kecakapan yang sesuai dengan perkembangan zaman juga membekali anak dengan karakter yang kuat agar dapat membawa Indonesia semakin maju dan menjadi Anak Unggul Indonesia yang mempunyai lima karakteristik kunci yaitu Berani, Cerdas, Kreatif, Peduli dan Berbakat Pemimpin.
Maisha Kanna |
Berbicara anak unggul, di event ini juga turut hadir anak-anak unggul Indonesia seperti Maisha Kanna penyanyi cilik dan pemain film yang menampilkan dua buah lagu yang didedikasikan buat ibunya yang selalu mendukung dan menemani juga perform Marching Band cilik yang berhasil membuat kagum semua yang hadir tidak terkecuali anak saya. Sesampainya di rumah dia menirukan gaya marching Band cilik dan memperagakan MC, ( Bapak-bapak, ibu-ibu dan adik-adik ayo tepuk tangan ) terus dia sambil meragakan marching band hahaha.
Anak Unggul Indonesia |
Di acara Launching Modul 'Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia' kemarin pokoknya meriah sekali karena anak-anak ikut terlibat meramaikannya. Beragam fun aktivity disediakan penyelenggara agar anak-anak bebas bereksplor seperti berkebun, mandi bola, dan mewarnai. Tuh kan cukup mudah untuk membiarkan si kecil berekplor, bisa dari rumah dan dibuat sendiri.
Fun Activity |
Impian semua orang tua pasti ingin mempunyai anak yang unggul, semua itu bisa kita wujudkan dengan dengan pola asuh yang benar dan memberikan gizi yang baik tentunya. Selain itu yang kita perhatikan juga ketika anak bereksplorasi, banyak tantangan penyakit yang bisa mengganggu, seperti infeksi saluran pernafasan dan diare.
Hasil riset menunjukkan 41% anak Indonesia masih sering terkandung infeksi saluran pernafasan dan 12,2 anak masih sering terkena diare. Oleh itu harus mendapatkan nutrisi dan perlindungan yang tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan asupan probiotik seperti Lactobacillus rhamnosus yang telah teruji klinis dapat membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran cerna, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Nah jadi gizi dan stimulasi punya peran penting kan buat tumbuh kembang anak, mari kita siapkan Anak Unggul Indonesia dari sekarang.***
Sumber foto dok pribadi
Nah bener banget ini. Kalau terllau banyak larangan malah bikin anak stress dan gak kreatif ya. Yang penting diawasi dan ddan dibimbing memang sebaiknya merek diberi kebebasan bertanggung jawab, 'Iya boleh, sayang,_
BalasHapusAnak jaman now beda lagi dengan anak jaman saya dulu ya. Sekarang anak kritis selalu pemasaran dan bertanya
BalasHapusDulu sudah takut duluan kalau tanya atau mau apa orang tua sudah stop duluan "Hust! Ga boleh gitu, pamali..."
Udah deh diem. Hehehe
Susu krucil saya nih. dari lahir sampai sekarang usia 9 tahun. Dari Batita sampai Dadtita, Mbak hehehe.
BalasHapusAcara ini seru. Saya pernah datang pas acaranya di Mall Ambasador. Anak-anak diajak berkreasi, Orang tua nonton Kahitna hahaha.
Betul mba, didik anak sesuai jamannya. Anak" termasuk generasi millenial dan generasi alpha, ngga bisa dipisahkan dari gawai. Yang paling efektif diberi screen time dan buat kesepakatan dan pengertian ke anak"..
BalasHapusSeru ya, dari tahun ke tahun event Dancow tambah seru area permainannya. Ga mungkin ngelarang anak eksplor ya kayaknya, kalau tempat mainnya lucu" gitu :D
Makasih juga loh,udah info soal Modul Tumbuh Kembangnya. ;)
Pengen banget deh, terlibat banyak dalam permainan anak. Cuma kadang suka bingung gitu mau bikin permainan apa yaa.. Hehehhee. Bonding dengan anak saat bermain emang penting banget. Semoga aku bisa jadi orang tua yang baik buat anak-anak.
BalasHapusMenyiapkan generasi unggul mungkin nggak mudah, tapi rasa khawatir perlu dikikis dan turut belajar terus, ya.
BalasHapusJadi, iya boleh gak sellau berarti memanjakan anak, ya. Justru memberi mereka kesempatan bereksplorasi
BalasHapusSeru banget ini kegiatannya Mbak. Sayang gak bisa ikutan karena anak demam. Anakku senang banget eksplor apa aja, karena aku menerapkan "Iya Boleh", bukan tipikal ortu yg doyan melarang.
BalasHapusKata iya bokeh menantang banget utk diucapkan bagikub hehe meski anakku masih bayi kadang dia suka minta izin utk melakukan suatu hal dg bberceloteh dan menatap. Meski begitu tentu ada manfaat d balik kebebasan anak bereksplorasi
BalasHapusSelama ga berbahaya aku pun Berusaha ga melarang anak-anak untuk bereksplorasi mbak. Dengan bermain di luar mereka jadi belajar banyak hal
BalasHapusModel Iya Boleh pasti bikin anak semakin aktif. Anak-anak dimasa tumbuh kembangnya perlu tahu banyak hal ya.
BalasHapuscara penyampaian itu sih kadang aku merasa orang tua suka menyamaratakan ngedidik zaman aku dan zaman adik aku yg notabenenya kami selisih 16 tahun, tentu eranya beda banget ya teh. Aku setuju banget didik anak harus disesuaikan dengan zamanya. Aku seneng ada di tengah emak2 zaman now jadi banyak belajar tentang parenting.
BalasHapusSeru banget arena bermainnya mbak..kapan yaa event serupa diadakan di Lombok. Jadi pengen ikutan~
BalasHapusAcaranya Dancow pasti seru, dan bervariasi tiap tahunnya. Yang penting saat anak bereksplorasi, orangtua juga selalu mengawasi dan memantau agar tak kebablasan
BalasHapus